Minggu, 05 Juli 2009

Pertumbuhan Operator Telekomunikasi dari Sembilan Persen hingga Ribuan Persen

KOMPAS/LASTI KURNIA
Murid-murid SD Sekolah Global Mandiri Bogor melihat model transmisi komunikasi SMS dan telepon seluler antarkota dalam sebuah paket mini yang dibuat oleh salah satu operator telepon CDMA, pada acara pameran Fun Science di sekolah mereka, di Cibubur, Bogor, Jumat (11/4).


Jumat, 3 Juli 2009 | 21:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan sektor telekomunikasi di Indonesia merata di antara 12 operator yang beroperasi saat ini. Namun, menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Kliring Interkoneksi dan Telekomunikasi (Askitel) Rakhmat Junaidi, tingkat pertumbuhannya sangat variatif.

"Penyebarannya berfluktuatif. Pertumbuhannya mulai dari 9 persen sampai ribuan persen," paparnya saat puncak perayaan ulang tahun ke-5 Askitel di Jakarta, Jumat (3/7). Rakhmat mengatakan, setiap operator masih kebagian karena telekomunikasi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang.

Pertama, karena masyarakat bebas memilih operator berdasarkan kebutuhan mereka. Kedua, masing-masing operator sudah saling membuka interkoneksi. "Jika terbuka maka komunikasi akan terbuka dan berjalan," tuturnya.

Lebih lanjut Rakhmat mengatakan, hal tersebut juga didukung pertumbuhan telekomunikasi yang masih tinggi. Salah satunya dapat dilihat dari revenue interkoneksi tahun 2008 yang meningkat 5,89 persen dari tahun 2007. Di tahun 2007 revenue interkoneksinya mencapai angka Rp 17 triliun.

Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut operator mana saja yang mencapai pertumbuhan sangat tinggi. Begitu pula sebaliknya.

Telkom dan Telkomsel memimpin pasar telekomunikasi nasional. Menurut Rakhmat, duo Telkom dan Tekomsel memegang 32 persen lalu lintas panggilan (traffic call) secara keseluruhan. Sedangkan untuk durasinya, kedua perusahaan ini mencapai 46 persen.

"Bahkan untuk market share-nya pun mereka memimpin dengan 62 persen," kata Rakhmat.

ONE

Tidak ada komentar:

.